Pemanasan global menjadi isu utama di dunia, merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh di dunia di abad 21, hal ini berdampak pada terjadinya kenaikan suhu di bumi, yang mengakibatkan hilangnya keseimbangan dalam siklus bumi, kenaikan suhu permukaan dan perubahan musim yang tidak dapat diprediksi. Perubahan iklim berdampak pada terjadinya bencana alam dimana-mana mulai dari badai topan, badai siklon tropis, banjir, endemic, kekeringan, El Nino, kelaparan, tsunami dan berbagai bencana lainnya yang mengakibatkan hilangnya fungsi ekosistem yang berdampak pada terjadinya bencana ekologis.
Bencana terjadi akibat adanya faktor-faktor ancaman (hazard) berupa fenomena alam akibat pemanasan global dan adanya kerentanan (vulnerability) di dalam suatu masyarakat dalam menerima risiko bencana, untuk itulah perlu dilakukan upaya-upaya peredaman risiko bencana (disaster risk reduction) yang merupakan suatu kegiatan manajemen bencana untuk mengurangi risiko bencana dari dampak perubahan iklim global mulai dari sebelum bencana terjadi (mitigasi dan kesiaapsiagaan), saat terjadi bencana (emergency response) dan setelah terjadi bencana (recovery and rencana strategis). Pengurangan penggunaan plastic dalam kehidupan sehari hari merupakan salah satu mitigasi bencana iklim.
Sampah plastik masih menjadi masalah utama lingkungan hidup hingga saat ini. Tumpukan sampah mudah dijumpai di lingkungan kita saat ini. Sumber sampah plastik terbesar berasal dari tumah tangga. Contoh sampah yang muah dijumpai bekas bungkus sabun, sampo, detergen, dan lain sebagainya.
Masyarakat mulai harus menyadari mitigasi dan adaptasi bencana iklim ke depan. Pelaku usaha, produsen dan
konsumen harus mulai memikirkan cara untuk mengurangi sampah platik seiring dengan bertumbuhnya
kehidupan masyarakat modern. Toko tanpa sampah adalah salah satu metode untuk mengurangi sampah. Di dunia toko tanpa sampah sering disebut BULK STORE
Selaras dengan gaya hidup bebas sampah (zero waste), bulk store menjadi salah satu solusi untuk mengurangi permasalahan sampah plastik yang semakin mencemari lingkungan saat ini. Sejatinya, bulk store atau yang juga dikenal dengan pack free store adalah toko kelontong dengan sistem curah yang menjajakan beragam produk kebutuhan rumah tangga, bahan baku makanan, hingga perawatan personal, di mana produknya tidak dijual dalam kemasan plastik sekali pakai. Beragam kebutuhan dasar mulai dari rempah, bumbu dapur, sabun, shampo, deterjen, tepung, minyak, hingga kopi dapat ditemui di bulk store.
Selain tanpa kemasan plastik sekali pakai, produk-produk yang dijual di bulk store pun biasanya berasal dari bahan-bahan alami dan hasil produksi rumahan (home made) sehingga jauh dari bahan-bahan kimia berbahaya yang ramah lingkungan dan sehat bagi tubuh. Biasanya produk-produk diletakkan dalam stoples-stoples kaca, dan yang bersifat cair diletakkan dalam dispenser kaca sehingga pengunjung dapat langsung mengambilnya sendiri sesuai kebutuhan. Hal lainnya yang membuat bulk store spesial ialah menjual beragam produk alternatif penunjang gaya hidup ramah lingkungan, seperti sedotan bambu, sabun natural, minyak kelapa, VCO, peralatan makan yang dapat dipakai berulang kali, alat pengompos sampah (komposter), dan masih banyak lagi
Bulk store tidak hanya menjual barang kemasan. Sayur segar berasal dari kebun disediakan di tempat ini. Kebanyakan toko menjual sayur segar disimpan di rak pendingin. Mesin pendingin umumnya membutuhkan daya listrik yang besar. Listrik di Indonesia kebanyakan berasal dari sumber yang tidak ramah lingkungan. Seperti minyak bumi maupun batu bara. Untuk mengurangi penggunaan listrik, pasar langsung petik di kebun menjadi salah satu solusi dalam adaptasi perubahan iklim. Sayur akan tetap segar. Nutrisi yang ada tidak berubah karena masih segar di alam.
Sangat menyambut baik keberadaan bulk store di Mataram.